Senin, 15 April 2013

Devisa Dari CPO Sumut Meningkat


Nilai ekspor golongan lemak dan minyak hewan nabati Sumut pada awal tahun ini sudah bergerak naik meski hanya sebesar 7,62 persen atau menjadi 723,904 juta dolar AS.
 
“Kenaikan devisa dari golongan barang itu terjadi karena dipicu naiknya harga ekspor CPO (crude palm oil) atau minyak sawit mentah,” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Hajizi, di Medan.
 
Kenaikan devisa lemak dan minyak hewan/nabati tu menggembirakan karena sebelumnya harga mengalami tren penurunan. Semakin menggembirakan, karena di awal tahun ini, dari 10 golongan utama ekspor Sumut, hanya komoditas CPO, tembakau dan sabun serta preparat pembersih yang mengalami kenaikan devisa, sisanya justru sedang menurun 2-37 persen.
 
Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Derom Bangun, mengakui, tren menguatnya harga jual CPO sejak akhir tahun 2012 hingga pertengahan Maret 2013.
 
“Kenaikan disebabkankan karena permintaan yang semakin meningkat. Kalau beberapa pekan terakhir ini harga cenderung tertekan, itu diduga hanya sementara,” katanya.
 
Tekanan harga antara lain karena menurunnnya harga minyak mentah di pasar internasional. Harga CPO (CIF) Rottrdam pada tanggal 1 April 2013 untuk pengapalan April hanya sebesar 748,95 dolar AS per metrik to (MT) dan Mei 754,5 dolar AS per MT dari sebelumnya di pertengahan Maret yang 832,50 dolar AS per MT . Akibat harga ekspor turun, maka harga jual CPO di Kantor Pemasaran Bersama untuk Pelabuhan Belawan/Dumai juga ikut tertekan menjadi Rp7.335 per kg dari Rp7.489 per kg.
 
“DMSI masih optimistis pada pertengahan tahun harga CPO diperkirakan sudah berada di kisaran 870-900 dolar AS per MT,” pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar